Sistem Saraf Pusat

04.38.00

Sistem saraf pusat manusia terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. istem saraf pusat berfungsi mengatur dan mengendalikan semua aktifitas tubuh.

Sistem saraf pusat dilindungi oleh empat lapis pelindung, yaitu :

Lapisan pelindung sistem saraf pusat
1) Tulang 
Tulang kepala (kranium) berfungsi melindungi otak dan tulang belakang (kolumna vertebralis) berfungsi melindungi medula spinalis (sumsum tulang belakang). 2) Meninges,
merupakan suatu membran yang berfungsi untuk melindungi dan memberi nutrisi kepada sistem saraf pusat. 
Meninges memiliki 3 lapisan, yaitu :
  • Dura mater ( dura = liat/kuat) merupakan selaput yang kuat karena tersusun dari jaringan ikat padat. Dura mater langsung berhubungan dengan periosteum tulang tengkorak dan tulang belakang.
  • Arahnoid mater (arahnoid = seperti laba-laba) adalah lapisan membran yang halus/lembut, kaya pembuluh darah. Ruang antara membran arahnoid dan pia mater disebut rongga subarahnoid yang diisi cairan serebrospinal.
  • Pia mater (pia = lunak) merupakan lapisan terdalam dari meninges yang mudah rusak dan banyak mengandung pembuluh darah. Pia mater melekat pada permukaan luar otak dan sumsum tulang belakang, mengikuti lekuk-lekuknya.
Apabila membran ini terkena infeksi, maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.  
Lapisan Pelindung Otak yaitu Tulang kepala dan Meninges
(Sumber: Tortora & Derrickson, 2009: 498)
3) Cairan serebrospinal
berfungsi sebagai bantalan cair untuk melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari guncangan keras yang dapat mencederai keduanya. 
Cairan serebrospinal diproduksi oleh pleksus koroid yang terletak pada bagian tertentu dari dinding rongga ventrikel otak. Volume rata-rata cairan serebrospinal antara 125-150 ml. Melalui proses pembentukan, sirkulasi, dan reabsorbsi, cairan ini diganti lebih dari 3 kali sehari. 
Fungsi lain dari cairan serebrospinal adalah memegang peranan dalam pertukaran zat antara cairan tubuh dengan sistem saraf pusat.
Aliran Cairan Serebrospinal pada Rongga Otak
(Sumber: Tortora & Derrickson, 2009: 498)

4) Penghalang darah otak (blood brain barrier)
merupakan sistem kapiler darah di dalam otak, melindungi otak melalui mekanisme pengaturan pertukaran zat antara darah dan cairan serebrospinal otak secara selektif.
Penghalang darah otak membentuk suatu penghalang antara sirkulasi di otak dengan sel parenkim otak (mikroglia dan astrosit), dengan adanya suatu susunan yang sangat ketat dari sel endotelium yang melapisi pembuluh darah di otak. 
Pertemuan antara sel endotel ini dinamakan tight junction yang berfungsi memblok semua zat yang terlarut dalam darah kecuali molekul kecil dan metabolit esensial seperti oksigen dan glukosa yang sangat diperlukan otak.
Penghalang Darah Otak, Astrosit dan Sel Endotelia 
   (Sumber: Lodish, et al., 2008: 1024)

0 komentar