Pendahuluan

16.50.00

Dalam kehidupan kita sehari-hari berbagai aktivitas yang kita lakukan memerlukan sistem koordinasi, yang berfungsi untuk mengatur organ-organ tubuh kita agar dapat bekerja selaras dan teratur. Sistem koordinasi pada tubuh kita terdiri dari sistem saraf, sistem indera, dan sistem hormon.
Belajar merupakan salah satu aktivitas yang memerlukan sistem koordinasi


Pada blog ini kita akan belajar mengenai sistem saraf pada manusia. Setiap saat sistem saraf kita mengirim dan menerima informasi yang tak terhitung jumlahnya tentang apa yang terjadi didalam tubuh maupun diluar tubuh kita. Dalam kapasitasnya mengontrol fungsi-fungsi tubuh, sistem saraf akan menerima ransang dari lingkungan luar maupun lingkungan dalam tubuh melalui reseptor, kemudian berdasarkan ransangan tersebut sistem saraf akan menentukan tindakan yang tepat untuk menjaga fungsi tubuh yang normal.

Rangkuman pengolahan informasi pada sistem saraf manusia
(Sumber: Marieb & Hoehn, 2010: 386)








Reseptor adalah sel yang menerima ransangan dari lingkungan eksternal maupun internal.
Rangsang yang berasal dari luar tubuh berupa bau, rasa (pahit, manis), sentuhan, cahaya, suhu, tekanan atau gaya grafitasi, sedangkan dari dalam tubuh berupa rasa lapar, kenyang, sakit, dan lelah.

Efektor adalah sel atau organ yang digunakan untuk bereaksi terhadap ransangan, baik dari dalam maupun dari luar tubuh. Pada tubuh kita yang berperan sebagai efektor utama adalah otot dan kelenjar.



Berdasarkan letaknya sistem saraf manusia diorganisasi menjadi:
a. Sistem Saraf Pusat (CNS = Central Nervous System)
b. Sistem Saraf Tepi (PNS = Peripheral Nervous System)







Pengorganisasian sistem saraf dapat di jabarkan seperti pada gambar di bawah ini:
Bagan Organisasi Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf selain sebagai sistem pengontrol aktifitas tubuh kita juga mempunyai fungsi-fungsi yang lebih tinggi, seperti: 
a. kesadaran,
b. memori (ingatan), dan
c. kreatifitas. 


0 komentar