Sel Saraf Manusia

16.52.00

Sistem saraf manusia tersusun atas sel-sel saraf yang membentuk jaringan saraf. Pada manusia sel-sel saraf mempunyai bentuk dan fungsi khusus.

Sel saraf manusia terdiri dari:
         a. sel saraf neuron, dan
         b. sel pendukung (neuroglia/ sel glia).
Kedua sel saraf tersebut merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena keduanya memiliki karakteristik dan fungsi masing-masing.

Sel saraf neuron

Kesatuan struktural dan fungsional sistem saraf disebut neuronNeuron adalah sel yang membran selnya mempunyai sifat exitable (peka terhadap ransang).


Struktur Sel Saraf Neuron

Struktur Neuron
(Sumber: Campbell, et al., 2011: 1070)

Sel neuron terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:

a) Badan sel saraf (perikarion)
Badan sel saraf merupakan tempat nukleus sel, dan sebagian besar komponen-komponen sel lainnya di simpan.

Fungsi dari badan sel saraf yaitu :
- menerima dan merambatkan ransangan,
- memperbaiki kerusakan akson dan menjadi sumber pertumbuhan sel saraf.

Kerusakan pada badan sel saraf sulit untuk diperbaiki dan selalu berakibat pada matinya serabut-serabut saraf. Badan-badan sel saraf terletak di dalam substansial kelabu dari sistem saraf pusat dan di dalam ganglion dari sistem saraf tepi.
Badan sel saraf nantinya akan tumbuh dua macam serabut-serabut saraf, yaitu dendrit dan akson.

b) Dendrit
Dendrit adalah penonjolan/ percabangan badan sel saraf yang bercabang-cabang.
Fungsi dari dendrit yaitu menerima dan merambatkan ransangan yang diterimanya dari neuron lain atau reseptor ke badan sel saraf. Pada sebagian besar sel saraf, impuls saraf dibangkitkan dari dendrit.

c) Akson
Akson adalah penonjolan dari badan sel yang membawa impuls dari badan sel dan meneruskan sinyal ke sel saraf lainnya.
Ukuran akson seringkali jauh lebih panjang dari dendrit. Akson pada sel saraf neuron ada dua jenis yaitu akson bermielin dan akson tidak bermielin (akson telanjang).

Pada akson terdapat bagian-bagian, yaitu :
    1) Akson hillock
Akson hillock adalah wilayah akson yang berbentuk kerucut, tempat akson bergabung dengan badan sel.
    2) Selubung mielin
Selubung mielin adalah jaringan ikat berupa substansi lemak berwarna putih kekuningan yang disintesis oleh sel-sel pendukung, yang dinamakan sel Schwann.
Sel-sel schwann dan selubung mielin pada akson
(Sumber: Campbell, et al., 2011: 1070)
Sel schwann ini tidak dapat merambatkan ransang atau bersifat isolator. Pada akson terdapat tempat yang tidak dibungkus oleh selubung mielin yang disebut nodus Ranvier.
Selubung mielin pada akson memiliki beberapa fungsi, yaitu :
   - Melindungi sel saraf
   - Mempercepat aliran ransang
   - Menguatkan sel saraf
   - Mengatur nutrisi sel saraf
   - Membantu kesembuhan serabut sel saraf.

    3) Sinaps
Pertemuan antara kedua ujung sel neuron yang berbeda disebut sinapsis atau sinapsBagian dari setiap cabang ujung akson yang membentuk sambungan terspesialisasi ini disebut terminal sinaps (synaptic terminal), sedangkan celah sempit yang ada pada sinaps dinamakan celah sinaps.
Sel saraf pertama sebelum sinaps disebut sel saraf prasinaps, dan sel saraf ke dua setelah sinaps disebut sel saraf pascasinapsPenjalaran impuls melintasi sinaps berlangsung searah dari neuron prasinaps ke neuron pascasinaps. 
Arah perambatan impuls pada dua neuron tidak bermielin melalui sinaps
(Sumber: Campbell, et al., 2011: 1062)

Berdasarkan mekanisme transmisi impuls pada suatu sinaps dikenal ada dua macam sinaps, yaitu:

       (1) Sinaps listrik (electrical synapses)
       Pada sinaps listrik antara membran prasinaps dengan membran pascasinaps disambung sangat erat oleh persambungan yang dinamakan gap junction, dengan ketebalan sekitar 2 nm.
Gap junction yang menghubungkan neuron prasinaps dan pascasinaps pada sinaps listrik
(Sumber: Ganong, 2012: 44)
Saluran Gap junction ini memiliki tahanan listrik yang sangat rendah sehingga impuls dari sel saraf prasinaps ke sel saraf pascasinaps dapat merambat secara konduksi sederhana tanpa mengalami penundaan sama sekali. Transmisi informasi terjadi sebagai listrik murni tanpa keterlibatan neurotransmiter.

       (2) Sinaps kimia (chemical synapses)
       Pada sinaps kimia, di ujung akhir dari akson prasinaps agak membengkak membentuk bonggol sinaptik (synaptic knob).
Sinaps Kimia
             (Sumber: Guyton & Hall, 2006: 560)


Di dalam bonggol neuron prasinaps terdapat banyak vesikel-vesikel kecil yang berisi molekul neurotransmiter. Neurotransmiter inilah akan menghantar impuls dari neuron prasinaps menuju neuron postsinaps. Contoh neurotansmiter pada sinaps kimia antara lain asetilkolin, serotonin, dopamin,dan adrenalin atau noradrenalin.

Neurotransmiter bekerja dalam waktu singkat dan setelah melakukan fungsinya neurotransmiter akan berhenti melakukan aksinya. Hal ini disebabkan oleh adanya suatu ezim yang berfungsi menguraikan dan mengubah neurotansmiter menjadi tidak aktif. Enzim tersebut dinamakan enzim asetilkolinesterase.

Berdasarkan tempatnya, sinaps dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
      (1) Sinaps aksosomatik (axosomatic synaps), yaitu sinaps yang terletak diantara akson dari satu neuron dengan badan sel dari neuron lain.
      (2) Sinaps aksodendritik (axodendritic synaps), yaitu sinaps yang terletak diantara akson dari neuron yag satu dengan dendrit dari neuron lain.
      (3) Sinaps aksoaksonik (axoaxonic synaps), yaitu sinaps yang terletak antara ujung akson dari neuron yang satu dengan akson neuron lain.
Macam  sinaps berdasarkan tempatnya
            (Sumber: Marieb & Hoehn, 2010: 407)




Mekanisme perambatan impuls pada neuron dan sinaps akan dibahas pada materi berikutnya!!!


1 komentar

  1. artikel yg sangat bgus mengenai sel Sel saraf manusia
    izin copas gan buat tugas kuliah
    mksh

    BalasHapus